THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 07 Februari 2009

Tempat Wisata Di Indonesia

JAWA TENGAH

SEMARANG
Dikota ini terdapat berbagai objek wisata, di antaranya : Tugu Muda, Mesjid Agung, Kuil Tay Kak Sie (Kuil Cina), Gereja Blenduk, Gedung Batu (Kuil Cina), dan Museum Nyonya Meneer. Juga terdapat beberapa kota lain yang dapat dikunjungi, diantaranya : Demak, Kudus dan Jepara.

BATU RADEN
Terletak di lereng Gunung Selamet, Batu Raden selain menawarkan pemandangan alam yang indah juga udara yang sejuk dan nyaman serta terdapat sumber air panas.

WONOSOBO
Kota kecil yang berhawa sejuk ini terletak di kaki Gunung Sindoro dan sekitar 3 km dari kota ini terdapat Daratan Tinggi Dieng. Daya tarik wisata yang dapat dikunjungi adalah Candi Hindu ”Pandawa”, Telaga Warna, Goa Semar dan lain-lain.

TAWANG MANGU
Terletak di bawah kaki Gunung Lawu, berhawa sejuk serta pemandangan alam yang indah dan terdapat air terjun Grojokan Sewu.

JAWA TIMUR

TRETES - PANDAAN - TROWULAN
Desa Trowulan dipercaya sebagai pusat peninggalan kerajaan Majapahit, terdapat Teater Chandra Wilwatika, Pandaan, tempat diadakan pertunjukan tarian tradisional klasik khas Jawa Timur pada saat bulan purnama. Tretes merupakan objek wisata yang terletak di daerah pegunungan dan berhawa sejuk.

MALANG
Kota yang terkenal dengan buah apel ini selain berhawa sejuk juga memiliki objek wisata lainnya yang dapat dikunjungi, antara lain Alun-alun, Kuil En An Kiong, Museum Brawijaya dan Batu (pusat perkebunan apel dan pemandian air panas) serta pusat pembuatan tembikar di Dinoyo.

BROMO
Objek wisata ini menawarkan pemandangan pegunungan dengan pasir putihnya yang indah. Untuk mencapai ke Gunung Bromo dapat dicapai dengan berjalan kaki atau menunggang kuda. Upacara Kesada yang dilakukan oleh Suku Tengger juga dilakukan di tempat ini.

NUSA TENGGARA BARAT

PANTAI SENGGIGI
Pemandangan pantai yang indah merupakan ciri khas Senggigi di Pulau Lombok.

GILI TRAWANGAN, MENO & AIR
Ketiga pulau kecil ini saling berdekatan, dengan pemandangan koral hijau mengelilingi pulau-pulau tersebut dan dapat dicapai dengan menggunakan kapal boat.

GUNUNG RINJANI
Gunung ini merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Di sekitar gunung ini terdapat sebuah Kawah yang berbentuk danau “Segara Anakan”.

SUMATERA UTARA

DANAU TOBA
Dikelilingi oleh pegunungan yang indah dan ditengah-tengah danau tersebut terdapat sebuah pulau kecil, yaitu Pulau Samosir dimana terdapat rumah tradisional bertingkat yang terbuat dari kayu.

PRAPAT
Daratan yang menjorok ke danau ini, merupakan tempat wisata untuk olah raga air seperti watersking, speedboat, paddle craft (dayung) dan tenis. Juga terdapat kain ulos, ukiran kayu, dan buah-buahan, khususnya mangga kueni yang terkenal manis rasanya.

TOMOK
Merupakan pintu masuk ke Pulau Samosir, terdapat toko cinderamata, kain ulos, ukiran dan alat musik tradisional. Disini dapat menyaksikan pertunjukan tarian tradisional Tor Tor dan Sigale-Gale serta terdapat sebuah Sarkopagus Ketua Sidabutar di Tomok.

BERASTAGI
Objek wisata di daerah pegunungan ini merupakan pusat perkebunan buah-buahan, bunga dan sayur-sayuran. Dalam perjalanan dari Parapat, Anda dapat mengunjungi Air Terjun Sipiso-Piso, Peceran (perkampungan tradisional Suku Batak).

MEDAN
Ibukota Sumatera Utara ini selain merupakan tujuan wisata bisnis, juga menawarkan berbagai objek wisata yang dapat Anda kunjungi, diantaranya Mesjid Raya dan Istana Sultan Deli.

http://www.panorama-tours.com/indonesia/infowisata1.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Astana_Giri_Bangun
Astana Giribangun
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Astana Giri Bangun)
Langsung ke: navigasi, cari

Astana Giribangun adalah sebuah mausoleum bagi keluarga mantan presiden Indonesia ke-2, Suharto. Lokasinya berada di sebelah timur kota Surakarta, Indonesia, tepatnya di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, sekitar 35 km dari Surakarta.
Daftar isi

[sembunyikan]

* 1 Bangunan
o 1.1 Argo Sari
o 1.2 Argo Kembang
o 1.3 Argo Tuwuh
* 2 Sejarah
* 3 Gambar
* 4 Lokasi
* 5 Pranala luar

//if (window.showTocToggle) { var tocShowText = "tampilkan"; var tocHideText = "sembunyikan"; showTocToggle(); }
//]]>

[sunting] Bangunan

Makam ini dibangun di atas sebuah bukit, tepat di bawah Astana Mangadeg, komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram. Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 meter dpl, sedangkan Giribangun pada 666 meter dpl. Di Astana Mangadeg dimakamkan Mangkunegara (MN) I alias Pangeran Sambernyawa, MN II, dan MN III.

Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan; untuk tetap menghormat para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegoro III. Komplek makam ini memiliki tiga tingkatan cungkup (bangunan makam): cungkup Argo Sari teletak di tengah-tengah dan paling tinggi, di bawahnya, terdapat cungkup Argo Kembang, dan paling bawah adalah cungkup Argo Tuwuh.

Pintu utama Astana Giribangun terletak di sisi utara. Sisi selatan berbatasan langsung di jurang yang di bawahnya mengalir Kali Samin yang berkelok-kelok indah dipandang dari areal makam. Terdapat pula pintu di bagian timur kompleks makam yang langsung mengakses ke Astana Mangadeg.

Selain bangunan untuk pemakaman, terdapat sembilan bangunan pendukung lainnya. Di antaranya adalah masjid, rumah tempat peristirahatan bagi keluarga Soeharto jika berziarah, kamar mandi bagi peziarah utama, tandon air, gapura utama, dua tempat tunggu atau tempat istirahat bagi para wisatawan, rumah jaga dan tempat parkir khusus bagi mobil keluarga.

Di bagian bawah, terdapat ruang parkir yang sangat luas. Di masa Soeharto berkuasa, di areal ini terdapat puluhan kios pedagang yang berjualan suvenir maupun makanan untuk melayani peziarah dan wisatawan. Namun kini di tempat itu tidak diizinkan lagi menjadi tempat berjualan dengan alasan keamanan dan ketenangan.

[sunting] Argo Sari

Makam yang luas itu terdiri dari beberapa bagian. Di antaranya adalah bagian utama yang disebut Cungkup Argosari yang berada di dalam ruangan tengah seluas 81 meter persegi dengan dilindungi cungkup berupa rumah bentuk joglo gaya Surakarta beratap sirap. Dinding rumah terbuat dari kayu berukir gaya Surakarta pula.

Di ruangan ini hanya direncanakan untuk lima makam. Saat ini paling barat adalah makam Siti Hartini, di tengah terdapat makam pasangan Soemarharjomo (ayah dan ibu Tien) dan paling timur adalah makam Ibu Tien Soeharto. Tepat di sebelah barat makam Ibu Tien terdapat makam Soeharto.

Masih di bagian Argosari, tepatnya di emperan cungkup seluas 243 meter persegi, terdapat tempat yang direncanakan untuk makam 12 badan.

Di beranda cungkup seluas 405 meter persegi terdapat areal untuk 48 badan. Yang berhak dimakamkan di tempat itu adalah penasihat, pengurus harian serta anggota pengurus Yayasan Mangadeg yang mengelola pemakaman tersebut. Termasuk yang berhak dimakamkan di tempat itu adalah pengusaha Sukamdani Sahid Gitosardjono beserta istri.

[sunting] Argo Kembang

Bagian yang berada di luar lokasi utama adalah Cungkup Argokembang seluas 567 meter persegi. Tempat ini tersedia tempat bagi 116 badan. Yang dapat dimakamkan di lokasi itu adalah para pengurus pleno dan seksi Yayasan Mangadeg ataupun keluarga besar Mangkunegaran lainnya yang dianggap berjasa kepada yayasan yang mengajukan permohonan untuk dimakamkan di astana tersebut.

[sunting] Argo Tuwuh

Paling luar adalah Cungkup Argotuwuh seluas 729 meter persegi. Tempat ini tersedia tempat bagi 156 badan. Seperti halnya Cungkup Argo Kembang, yang berhak dimakamkan di lokasi itu adalah para pengurus Yayasan Mangadeg ataupun keluarga besar Mangkunegaran lainnya yang mengajukan permohonan.

[sunting] Sejarah

Astana Giri Bangun dibangun pada tahun 1974 oleh Yayasan Mangadeg Surakarta, dan diresmikan penggunaannya para tahun 1976. Peresmian itu ditandai dengan pemindahan sisa jenazah Soemaharjomo (ayahanda Tien Soharto) dan Siti Hartini Oudang (kakak tertua Ibu Tien), yang keduanya sebelumnya dimakamkan di Makam Utoroloyo, salah satu makam keluarga besar keturunan Mangkunegaran yang berada di Kota Solo.

[sunting] Gambar

Makam Pak Harto 1


Makam Pak Harto 2


Astana Giribangun

0 komentar: